You are now leaving GSK’s website

You are now leaving a GSK Website. By clicking this link, you will be taken to a website that is not owned or controlled by GSK, and GSK is not responsible for the content provided on that site

Continue

Go back

Waspada Kenaikan Kasus Covid-19, Flu, dan RSV Lindungi Lansia dari Tripledemic

Jakarta, Mei 2025 - Lonjakan terbaru infeksi saluran pernapasan di sejumlah negara di Asia menghadirkan tantangan kesehatan masyarakat yang mendesak yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Kasus COVID-19 meningkat di negara-negara seperti Singapura, Bangkok dan Hongkong. Di Singapura, kasus lonjakan Covid-19 ini terjadi dua tahun setelah Singapura mencabut seluruh pembatasan pandemi pada Februari 2023 dan status Covid-19 sebagai endemi saat ini. Kementerian Kesehatan Singapura memperkirakan lonjakan kasus ini terjadi karena menurunnya imunitas kelompok1. Individu dengan usia di atas 60 tahun ke atas atau memiliki kondisi medis yang rentan dapat mengalami gejala yang berat2. Selain itu, Kemenkes Republik Indonesia menyampaikan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi tantangan berupa tripledemic dimana Covid-19, Influenza, dan RSV (Respiratory Syncytial Virus) bersirkulasi secara bersamaan. Dalam menghadapi tripledemic, hal yang sangat dikhawatirkan adalah kondisi lansia di Indonesia yang diproyeksikan pada tahun 2030 mencapai 14,6% dari total populasi. Populasi lansia yang memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes dan paru lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, dan dengan populasi lansia yang terus meningkat, potensi beban kesehatan dan ekonomi akibat saluran pernapasan akut pada lansia perlu menjadi perhatian serius3.

Old Man on Hospital bed with mask Old Man on Hospital bed with mask

Salah satu virus terkait tripledemic yaitu RSV (Respiratory Syncytial Virus) memiliki tingkat keparahan klinis yang lebih tinggi dibandingkan dengan Covid-19 dan influenza4. Persentase tindakan rawat inap yang lebih tinggi ditemukan pada pasien RSV dibandingkan dengan Covid-19 maupun influenza, yang meliputi kebutuhan akan terapi oksigen, ventilasi non-invasif, ventilasi mekanik, dan perawatan intensive care unit (ICU)4. Selain itu infeksi RSV secara umum memiliki tingkat penularan lebih tinggi dari Covid-195,6.

RSV adalah virus saluran pernapasan yang umum dan biasanya menyebabkan gejala mirip influenza yang ringan, tetapi dapat juga menginfeksi paru-paru8. Gejala umum RSV termasuk pilek, batuk, demam, sakit tenggorokan, bersin, sakit kepala, mengi, dan kesulitan bernapas, sehingga tidak mudah dibedakan dari virus pernapasan lainnya seperti influenza atau Covid-197,8. Namun, di beberapa kasus seperti pada lansia atau pada orang dengan sistem imun yang rendah, infeksi RSV dapat menyebabkan infeksi sedang hingga berat, seperti pneumonia atau bronkiolitis (radang di saluran udara kecil di paru-paru)8,9,10.

RSV seringkali dianggap sebagai penyakit anak-anak, namun RSV telah dikaitkan dengan beban penyakit yang tinggi pada orang lansia11,12. Angka kematian akibat RSV pada pasien rawat inap dewasa berdasarkan suatu studi di Thailand adalah 15,9%13,14.

Beban penyakit pada lansia ini salah satunya disebabkan menurunnya kekebalan tubuh seiring dengan meningkatnya usia, hal ini menyebabkan tubuh menjadi rentan untuk terkena infeksi virus, termasuk RSV15. RSV secara signifikan mempengaruhi kondisi kesehatan golongan lansia dan individu yang memiliki komorbiditas16.

Virus RSV dapat menyebar saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin di dekat kita, atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi RSV (misalnya mencium balita yang terinfeksi), termasuk juga dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan virus9. Tetesan virus RSV dapat ditularkan melalui batuk atau bersin ke mata, hidung, mulut atau pada permukaan seperti pegangan pintu9. Satu orang yang terinfeksi umumnya bisa menularkan virus sampai ke 3 orang5. Sehingga infeksi RSV ini lebih rentan terjadi pada saat perkumpulan masa seperti momen haji dan umrah dan risiko tersebut bisa pula meningkat pada saat perjalanan di saat musim libur atau pada saat berkumpul bersama keluarga besar dimana populasi lansia ikut hadir17,18.

Beban RSV pada lansia lebih besar di karenakan pemeriksaan terhadap virus RSV belum dirutinkan dalam proses penegakan diagnosis pada orang yang menunjukkan gejala infeksi saluran pernapasan 19,20,21. Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk RSV10. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah penyebaran RSV dengan menerapkan kebersihan yang baik, seperti menutup mulut saat batuk atau bersin, mencuci tangan secara teratur, dan membersihkan permukaan yang sering disentuh9. Selain itu, cara pencegahan lainnya termasuk menggunakan masker, dan menerapkan physical distancing9.

Mengingat gejala infeksi RSV yang sulit dibedakan dari infeksi saluran pernapasan lainnya, diagnosis untuk RSV yang sering kali tidak dipertimbangkan, dan belum adanya pengobatan spesifik yang tersedia, maka mencegah infeksi RSV dengan vaksinasi menjadi cara untuk melindungi individu yang berisiko dari infeksi RSV 10,23,24,27. Vaksinasi RSV disarankan untuk lansia dan individu yang berisiko tinggi22.

Dengan proporsi penduduk lansia yang terus meningkat serta tantangan yang dihadapi lansia di Indonesia cukup signifikan, terutama dalam hal tingkat kesehatan dan kemandirian, sehingga diperlukan upaya preventif dan promotif untuk menjaga kesehatan lansia serta meningkatkan kualitas hidup lansia. Hal ini sejalan dengan Peringatan Hari Kesehatan Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Indonesia yang jatuh setiap tanggal 29 Mei, hal ini merupakan momentum penting bagi masyarakat untuk merefleksikan pentingnya menghargai, menghormati, dan merawat lansia25.

Happiness Asian Family Happiness Asian Family

Reswita Dery Gisriani, selaku Communication, Government Affairs & Market Access Director, GSK Indonesia, "Berdasarkan penelitian dengan pendekatan proyeksi matematika, jumlah infeksi akibat RSV di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai 7,2 juta kasus dalam tiga tahun. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus diprediksi mencapai 6,1 juta dalam periode yang sama26. Data ini menjadi pengingat penting bagi kita semua akan urgensi peningkatan edukasi untuk mencegah penyebaran infeksi RSV terutama di Indonesia.”

Reswita Dery Gisriani menambahkan, "Di GSK kami berkomitmen untuk bermitra bersama pemerintah dan tenaga kesehatan dalam memperluas akses obat dan vaksin inovatif untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat yang terus berkembang untuk membangun masa depan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, kami memiliki upaya berkelanjutan termasuk media sosial AyoKitaVaksin dan microsite CegahRSV. Kami juga mendorong masyarakat untuk berdiskusi dengan tenaga kesehatan dalam menentukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk kebutuhan spesifik masing-masing individu25.

Jika tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang vaksinasi dan tetap terinformasi mengenai pembaruan terbaru, Anda dapat mengikuti AyoKitaVaksin di instagram.  

Pesan kesehatan ini disampaikan oleh GSK Indonesia. Artikel ini berfungsi sebagai informasi umum. Konten dalam artikel ini bukan nasihat medis. Untuk informasi lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda. 

Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai pencegahan RSV, termasuk vaksinasi. 

©2025 grup perusahaan GSK atau pemberi lisensinya

Referensi:

  1. Santosa, I. 2025. Angka kasus Covid-19 terus bertambah di Singapura, Hongkong, dan Bangkok. Tersedia di: https://www.kompas.id/artikel/kasus-covid-19-melonjak-di-singapura-bangkok-dan-hongkong. [Diakses Mei 2025]
  2. Rahmadania, S. C., 2025. COVID-19 di Singapura Melonjak Imbas Varian Baru, Banyak Warga Keluhkan Gejala Ini. Tersedia di: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7920638/covid-19-di-singapura-melonjak-imbas-varian-baru-banyak-warga-keluhkan-gejala-ini. [Diakses Mei 2025]
  3. Shanti, H. 2025. Kemenkes sebut dunia sedang hadapi tantangan tripledemic. Tersedia di: https://www.antaranews.com/berita/4660337/kemenkes-sebut-dunia-sedang-hadapi-tantangan-tripledemic. [Diakses Mei 2025]
  4. Surie D. 2023. MMWR, 72, 1083-1088. doi: 10.15585/mmwr.mm7240a2.
  5. Kaler J et al. 2023. Cureus, 15(3), e36342. doi: 10.7759/cureus.36342.
  6. Fisher, M. 2020. RO, The Messy Metric That May Soon Shape Our Lives, Explained. The New York Times, 1-14. Tersedia di: https://nytimes.com/2020/04/23/world/europe/coronavirus-R0-explainer.html [Diakses Mei 2025]
  7. CDC. 2024. About RSV. Tersedia di: https://www.cdc.gov/rsv/about/ [Diakses Mei 2025]
  8. Mayo Clinic. 2021. RSV Symptoms and Causes. 1-5. Tersedia di: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/respiratory-syncytial-virus/symptoms-causes/syc-20353098%20 [Diakses Mei 2025]
  9. CDC. 2024. How RSV Spreads. Tersedia di: https://www.cdc.gov/rsv/causes/index.html [Diakses Mei 2025]
  10. American Lung Association. 2023. RSV in Adults. 1-4. Tersedia di: https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/rsv/rsv-in-adults [Diakses Mei 2025]
  11. Li Y et al. 2022. Lancet, 399(10340), 2047-2064. doi: 10.1016/S0140-6736(22)00478-0.
  12. Savic M et al. 2023. Influenza Other Respir Viruses, 17, e13031. doi: 10.1111/irv.13031.
  13. Chuaychoo et al. 2019. J Clin Virol, 117, 103-108.
  14. Naorat S et al. 2013. J Infect Dis, 208, S238-S245.
  15. Simon AK et al. 2015. Proc Biol Sci, 282(1821), 20143085. doi: 10.1098/rspb.2014.3085.
  16. Nguyen-Van-Tam JS et al. 2022. Eur Respir Rev, 31(166), 220105. doi: 10.1183/16000617.0105-2022.
  17. Al-Tawfiq, J. A., Zumla, A., & Memish, Z. A. 2013. Respiratory tract infections during the annual Hajj: potential risks and mitigation strategies. Current opinion in pulmonary medicine, 19(3), 192–197. https://doi.org/10.1097/MCP.0b013e32835f1ae8.
  18. Iskander JK, Martinez KM, Hsu N. 2023. Commentary: The Role of Vaccines in Combatting the Potential "Tripledemic" of Influenza, COVID-19 and RSV. MSMR. Nov 1;30(11):16-18. PMID: 38198429.
  19. National Foundation for Infectious Diseases. 2022. NFID urges action to reduce burden of respiratory syncytial virus (RSV). Tersedia di: https://www.nfid.org/nfid-urges-action-to-reduce-burden-of-respiratory-syncytial-virus-rsv/. [Diakses Mei 2025]
  20. Presser LD et al. 2023. J Infect Dis, jiad341. doi: 10.1093/infdis/jiad341.
  21. National Foundation for Infectious Diseases. 2016. Respiratory Syncytial Virus in Older Adults: A Hidden Annual Epidemic.
  22. Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI. 2024. Jadwal Imunisasi Dewasa Rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI tahun 2024. Tersedia di: https://satgasimunisasipapdi.com/jadwal-imunisasi-dewasa/. [Diakses Mei 2025]
  23. Presser LD et al. 2023. J Infect Dis, jiad341. doi: 10.1093/infdis/jiad341.
  24. CDC. 2024. RSV Prevention. Tersedia di: https://www.cdc.gov/rsv/about/prevention.html [Diakses Mei 2025]
  25. Kementerian Kesehatan. 2024. Hari Lanjut Usia Nasional. Tersedia di https://ayosehat.kemkes.go.id/hari-lanjut-usia-nasional. [Diakses Mei 2025]
  26. Han R et al. 2024. Modeling Respiratory Syncytial Virus Burden and Public Health Impact of RSVPreF3 Vaccine Among Adults Aged ≥60 Years Old in Five Countries in South East Asia ISPOR, 27(12), S2
  27. Anna, L. 2024. Mengenal Virus Pernapasan RSV yang Bergejala Mirip Flu. Tersedia di: Mengenal Virus Pernapasan RSV yang Bergejala Mirip Flu. [Diakses Mei 2025]

NP-ID-RSA-WCNT-250002 • AD: Jul 2025 • ED: Jul 2027