- Seiring bertambahnya usia, fungsi kekebalan tubuh mengalami penurunan dan menjadi rentan untuk terinfeksi penyakit.1 Individu berusia diatas 50 tahun dan individu dengan penyakit penyerta seperti kardiovaskular, diabetes, PPOK, asma, dan penyakit penyerta lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit menular seperti Cacar Api (Herpes Zoster) dan RSV.2,3,4
- Berdasarkan data bulan Maret 2024, cakupan imunisasi dewasa di Indonesia saat ini masih sangat rendah hanya 0,5 per 1.000 populasi.5 Saat ini, pemberian imunisasi dewasa belum masuk ke dalam program nasional seperti halnya imunisasi rutin untuk anak. 4
- Ciputra Hospital Surabaya didukung oleh GSK Indonesia melakukan kampanye kesadaran untuk masyarakat dan tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi seperti Cacar Api dan RSV yang dapat mengurangi kualitas hidup pada orang dewasa.
Mengungkap Bahaya yang Sering Terabaikan: Dampak Cacar Api dan RSV pada Orang Dewasa
Surabaya, Juli 2025 – Saat ini populasi lansia terus meningkat, secara global jumlah penduduk usia 60 tahun ke atas diperkirakan meningkat dari 1 miliar (2019) menjadi 1.4 miliar (2030).6 Hal ini menimbulkan tantangan karena orang dewasa dan lansia umumnya mengalami Penurunan Kekebalan Terkait Usia (Age-Related Decline in Immunity/ARDI) yang membuat kelompok tersebut menjadi rentan terhadap infeksi penyakit.1 Permasalahan ini juga timbul di Indonesia, saat ini Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population). Berdasarkan data tahun 2024, 12% populasi Indonesia adalah lansia dan diperkirakan akan menjadi 2 (dua) kali lipat pada tahun 2050.4 Lebih dari itu, pada tahun 2022, diketahui 20,7% populasi lansia di Indonesia mengalami masalah kesehatan yang dapat menurunkan tingkat produktivitas.7
Mengingat kondisi tersebut, fenomena ageing population di Indonesia perlu direspons secara strategis. Diharapkan kelompok lansia tetap dapat hidup sehat, produktif, dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Salah satu langkah penting untuk mewujudkannya adalah dengan memperkuat sistem kesehatan dan layanan perawatan jangka panjang yang berfokus pada kebutuhan lansia.8 Hal ini menunjukkan pentingnya imunisasi sebagai perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah melalui vaksin. Namun kesadaran akan pentingnya imunisasi masih perlu ditingkatkan. Menurut data bulan Maret 2024, cakupan imunisasi dewasa di Indonesia saat ini masih sangat rendah hanya 0,5 per 1.000 populasi.5 Faktanya, program imunisasi diketahui sebagai upaya kesehatan yang dapat mencegah kurang lebih 2,5 juta kematian di dunia akibat penyakit menular setiap tahunnya serta di nilai cost-effective untuk meningkatkan standar hidup, kesehatan dan prospek ekonomi akibat biaya perawatan.5,9 Terutama untuk program imunisasi dewasa, diketahui dapat menghasilkan pengembalian hingga 19 kali lipat dari investasi awal.4
Lebih dari itu, terdapat sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi pada orang dewasa, salah satunya adalah Cacar Api (Herpes Zoster) dan RSV.10,11 Cacar Api disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-Zoster (VZV), yaitu virus yang sama menyebabkan Cacar Air. Setelah seseorang sembuh dari Cacar Air, virus tersebut menjadi dorman dalam saraf tubuh dan dapat teraktivasi kembali menjadi Cacar Api di kemudian hari.12 Sekitar 9 dari 10* individu dewasa berusia di atas 50 tahun sudah memiliki virus yang menyebabkan Cacar Api.13 Akibatnya 1 dari 3 orang** individu dewasa berisiko terkena Cacar Api selama hidupnya.12 Cacar Api umumnya muncul sebagai ruam menyakitkan dan gatal pada satu sisi tubuh atau wajah dan ruam tersebut dapat sembuh dalam jangka waktu 2 sampai 4 minggu.14
Berdasarkan data White Paper A Way To Live Healthier yang disusun oleh Kalta Bina Insani, bedasarkan hasil analisis sampel 1% Data Klaim Jaminan Kesehatan Nasional di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), secara nasional angka kejadian kasus Cacar Api sebesar 28 per 10.000 peserta JKN artinya dari 10.000 peserta JKN, 28 orang diantaranya terdiagnosis Cacar Api di FKTP selama tahun 2015-2022. Jawa Timur memiliki angka kejadian Cacar Api sebesar 104.368 pasien JKN di FKTP selama tahun 2015-2022.4 Data ini menjadi pengingat penting bagi kita semua akan urgensi peningkatan edukasi untuk mencegah penyebaran infeksi Cacar Api di Indonesia.
Dalam beberapa kondisi terdapat pula situasi tripledemic, yaitu ketika tiga virus pernapasan seperti RSV (Respiratory Syncytial Virus), Covid-19, dan Influenza beredar secara bersamaan.15 RSV dapat menular melalui inhalasi atau kontak dengan droplet saluran napas dari mereka yang terinfeksi.16 Gejala RSV meliputi hidung tersumbat, batuk, dan demam ringan yang gejalanya timbul menyerupai infeksi influenza ringan sehingga diagnosisnya sulit dilakukan dan banyak dari mereka tidak menyadari bahwa gejala yang dialami disebabkan oleh RSV.17,18 Padahal, RSV menjadi salah satu penyebab paling umum dari pneumonia yang disebabkan virus.19 Hingga saat ini belum tersedia pengobatan khusus untuk mengatasi RSV pada orang dewasa, yang meningkatkan kesulitan dalam penanganannya, sehingga tindakan preventif termasuk vaksin RSV adalah hal yang penting.16,20,21
Jika melihat keterkaitan antara kedua penyakit diatas, baik Cacar Api maupun RSV memiliki beberapa faktor risiko yang serupa. Salah satu faktor utamanya adalah penurunan sistem kekebalan tubuh, yang dapat terjadi seiring bertambahnya usia atau akibat adanya penyakit penyerta (komorbid) pada individu.1,2,3 Menurut studi, risiko seseorang untuk terkena penyakit Cacar Api dan RSV meningkat pada individu dengan penyakit penyerta seperti kardiovaskular, diabetes, PPOK, dan asma. Mereka dengan penyakit peserta kardiovasular berisiko 1,34x terkena Cacar Api dan 3,74x terkena RSV, mereka dengan penyakit penyerta diabetes berisiko 1,24x terkena Cacar Api dan 3,36x terkena RSV, mereka dengan PPOK memiliki risiko 1,41x terkena Cacar Api dan 6,35x terkena RSV, mereka dengan penyakit penyerta asma memiliki risiko 1,24x terkena Cacar Api dan 2,34x terkena RSV.2,3,4
Lebih dari itu, ketika terkena penyakit, terdapat beban ekonomi yang perlu ditanggung seperti biaya rawat inap, biaya tenaga medis, dan juga biaya pelayanan profesional pemberi asuhan (caregiver). Beban penyakit Cacar Api juga tergambarkan dari biaya klaim yang dibayarkan oleh JKN untuk perawatan Cacar Api di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Total klaim tertinggi terjadi pada tahun 2021 yaitu sebesar Rp 19,3 miliar untuk rawat inap dan Rp 7,8 miliar untuk rawat jalan. Sementara itu, biaya klaim per individu untuk satu kali rawat inap berkisar hingga 10 juta rupiah dan satu kali rawat jalan berkisar hingga 3 juta rupiah.4 Lebih lanjut, diperkirakan biaya total untuk pasien rawat inap dewasa yang terkena infeksi saluran pernapasan akibat virus, seperti pneumonia, di Indonesia bagi pasien JKN bisa lebih dari 7 juta rupiah per pasien untuk satu episode perawatan.22 Sehingga diperlukan kolaborasi bersama antara pemerintah, instansi medis, tenaga kesehatan, dan swasta dalam meningkatkan upaya pencegahan penyakit agar tidak menjadi beban berkelanjutan bagi pemerintah, pasien dan keluarganya.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh individu untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah penyakit Cacar Api dan RSV. Dalam mencegah Cacar Api individu dapat melindungi diri dengan menjaga imunitas tubuh dan mengurangi stres.23 Untuk mencegah penyebaran RSV, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh individu untuk mencegah penyebaran RSV. Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah dengan tertib menggunakan masker, menerapkan kebersihan pribadi seperti menutup mulut saat batuk atau bersin.16 Perlu diketahui bahwa RSV dan Cacar Api juga dapat dicegah dengan vaksinasi.10,11 Jadwal Imunisasi Dewasa yang direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI sudah diperbarui dengan menambahkan vaksin RSV dan Cacar Api (Herpes Zoster).24 Masyarakat dapat mengakses Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 melalui website www.satgasimunisasipapdi.com.§
dr. Siska Sindhuatmadja, MM, selaku Direktur Ciputra Hospital Surabaya menambahkan “Sebagai bentuk komitmen kami dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Ciputra Hospital Surabaya berperan aktif mengedukasi pentingnya vaksinasi dewasa. Cakupan imunisasi dewasa di Indonesia masih rendah, padahal penyakit seperti Cacar Api (Herpes Zoster) dan RSV dapat dicegah. Melalui kampanye ini, Ciputra Hospital Surabaya dan didukung oleh GSK Indonesia, kami ingin mengingatkan bahwa vaksinasi penting di semua tahap usia, terutama bagi kelompok usia 50 tahun ke atas yang lebih rentan. Kami berharap langkah ini turut membangun budaya hidup sehat melalui pencegahan penyakit menular.”
Dalam kesempatan ini, dr. Johan Wijoyo sebagai Perwakilan GSK menyampaikan, “Dengan memperkuat konsep ageing gracefully melalui pencegahan penyakit, termasuk infeksi Cacar Api dan RSV, menjadi bagian penting dari strategi untuk mencapai penuaan yang berkualitas. Tentunya Indonesia dapat mengurangi beban ekonomi akibat penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Upaya ini juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Kami terus berkomitmen untuk mengembangkan akses pada obat dan vaksin inovatif untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat yang terus berkembang untuk membangun masa depan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Kami juga mendorong masyarakat untuk berdiskusi dengan tenaga kesehatan untuk menentukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk kebutuhan spesifik masing-masing individu. Lebih dari itu, GSK memiliki upaya berkelanjutan untuk melakukan edukasi kesadaran penyakit kepada masyarakat, termasuk melalui media sosial AyoKitaVaksin dan laman website kenalicacarapi.com serta microsite CegahRSV”
Pesan kesehatan ini disampaikan oleh GSK Indonesia. Artikel ini bersifat sebagai informasi umum. Materi yang terkandung dalam artikel ini bukan merupakan saran medis.
Tentang Ciputra Hospital Surabaya
Ciputra Hospital Surabaya memiliki 4 layanan unggulan (Center of Excellence), yaitu Oncology, pusat layanan kesehatan yang mencakup seluruh spektrum kanker, mulai dari deteksi dini antara lain pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan PET Scan yang akan menjadi pertama di Jawa Timur hingga perawatannya (Surgery, Chemotherapy dan Radiotherapy). Dalam mendukung Oncology sebagai layanan unggulan, Ciputra Hospital Surabaya bekerjasama dengan Singapore Medical Group (SMG) dan Curie Oncology, yaitu Ciputra SMG Curie Cancer Center untuk perawatan kanker. Layanan unggulan Ciputra Hospital selanjutnya adalah Heart & Vascular, yang merupakan pusat pelayanan jantung dan pembuluh darah yang mencakup seluruh spektrum perawatan, mulai dari konsultasi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi. Kemudian, layanan unggulan Neuroscience, pusat layanan kesehatan untuk perawatan sistem saraf, meliputi otak, saraf tulang belakang, dan saraf tepi yang terdapat di seluruh bagian tubuh. Tidak ketinggalan, layanan khusus Dian Women & Children Center, dengan menyediakan layanan perawatan ginekologi rutin, pelayanan kehamilan, persalinan, perawatan pasca melahirkan dan tumbuh kembang anak. Area Women & Children juga dilengkapi dengan akses khusus untuk Ibu Hamil dan anak sehat. Ciputra Hospital Surabaya memiliki 150 dokter spesialis, termasuk professor dan konsultan serta di lengkapi dengan dukungan teknologi medis seperti Cath Lab Bi-Plane, CT-Scan Dual Source, MRI 3 Tesla, ABUS (Automated Breast Ultrasound) pertama di rumah sakit swasta di Jawa Timur.
Tentang GSK
GSK adalah adalah perusahaan biofarmasi global dengan tujuan untuk menyatukan sains, teknologi, dan bakat untuk mengatasi penyakit bersama. Cari tahu lebih lanjut di gsk.com.
*Data dari 16 negara di Eropa sebelum pengenalan program imunisasi anak universal.13
**Data AS. Mungkin tidak mewakili data global.12
§Dengan mengklik tautan di atas, Anda akan dibawa ke website yang tidak dimiliki atau dikontrol oleh GSK, dan GSK tidak bertanggung jawab untuk konten yang tersedia di laman website tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan Dokter Anda.
Referensi:
- Weiskopf, D., Weinberger, B. and Grubeck-Loebenstein, B. 2009. ‘The aging of the immune system’, Transplant International, 22(11), pp. 1041–1050. doi:10.1111/j.1432-2277.2009.00927.x
- Branche, A. R., Saiman, L., Walsh, E. E., Falsey, A. R., Sieling, W. D., Greendyke, W., Peterson, D. R., Vargas, C. Y., Phillips, M., & Finelli, L. 2022. Incidence of Respiratory Syncytial Virus Infection Among Hospitalized Adults, 2017-2020. Clinical infectious diseases : an official publication of the Infectious Diseases Society of America, 74(6), 1004–1011.
- Marra, F., Parhar, K., Huang, B., & Vadlamudi, N. 2020. Risk Factors for Herpes Zoster Infection: A Meta-Analysis. Open forum infectious diseases, 7(1), ofaa005. https://doi.org/10.1093/ofid/ofaa005
- Sayekti, M., et al. 2025. A Way To Live Healthier: Overview on Vaccination Landscape for Adults and Elderly in Indonesia: A Case Study for Herpes Zoster. KBI Consulting & Training.
- Efendi. 2024. Urgensi Vaksin Untuk Orang Dewasa. Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Setjen DPR RI. Available From https://berkas.dpr.go.id/pusaka/files/isu_sepekan/Isu%20Sepekan---II-PUSLIT-Maret-2024-576.pdf. Accessed June 2025
- WHO.2020. Decade of Healthy Ageing 2020-2030. Available from: https://www.who.int/docs/default-source/decade-of-healthy-ageing/final-decade-proposal/decade-proposal-final-apr2020-en.pdf?sfvrsn=b4b75ebc_5. Accessed May 2025
- Statista. 2023. Morbidity rate of the elderly population in Indonesia from 2018 to 2022. Available From https://www.statista.com/statistics/1420866/indonesia-elderly-morbidity-rate/. Accessed June 2025.
- IndonesiaRe. 2025. Strategi Indonesia dalam Menghadapi Era Ageing Population. Available From https://www.indonesiare.co.id/id/article/strategi-indonesia-dalam-menghadapi-era-ageing-population. Accessed June 2025.
- GAVI. 2014. Economic benefits of vaccination. Available from https://www.gavi.org/economic-benefits-vaccines. Accessed June 2025
- CDC. 2022. Vaccine-Preventable Adult Diseases. Available from https://www.cdc.gov/vaccines/adults/vpd.html. Accessed June 2025.
- CDC.2024. Vaccine for Older Adults. Available from https://www.cdc.gov/rsv/vaccines/older-adults.html. Accessed June 2025.
- CDC. 2024. Clinical Overview of Shingles (Herpes Zoster). Available from https://www.cdc.gov/shingles/hcp/clinical- overview/?CDC_AAref_Val=https://www.cdc.gov/shingles/hcp/clinical-overview.html. Accessed June 2025.
- Bollaerts, K., Riera-Montes, M., Heininger, U., Hens, N., Souverain, A., Verstraeten, T., & Hartwig, S. 2017. A systematic review of varicella seroprevalence in European countries before universal childhood immunization: deriving incidence from seroprevalence data. Epidemiology and infection, 145(13), 2666–2677. https://doi.org/10.1017/S0950268817001546
- CDC. 2024. Shingles symptoms and complications. Available from https://www.cdc.gov/shingles/signs-symptoms/index.html. Accessed June 2025
- Iskander JK, Martinez KM, Hsu N. Commentary: The Role of Vaccines in Combatting the Potential "Tripledemic" of Influenza, COVID-19 and RSV. MSMR. 2023 Nov 1;30(11):16-18. PMID: 38198429.
- CDC. 2024. How RSV Spreads. Available from https://www.cdc.gov/rsv/causes/index.html. Accessed June 2025.
- Mayo Clinic. 2021. RSV Symptoms and Causes. 1-5. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/respiratory-syncytial-virus/symptoms-causes/syc-20353098. Accessed June 2025
- Anna, L. 2024. Mengenal Virus Pernapasan RSV yang Bergejala Mirip Flu. Available from health.kompas.com/read/24L21194717168/mengenal-virus-pernapasan-rsv-yang-bergejala-mirip-flu. Accessed June 2025
- WHO. 2021. Pneumonia. Available from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia. Accessed June 2025.
- Nguyen-Van-Tam, J. S., O'Leary, M., Martin, E. T., Heijnen, E., Callendret, B., Fleischhackl, R., Comeaux, C., Tran, T. M. P., & Weber, K. (2022). Burden of respiratory syncytial virus infection in older and high-risk adults: a systematic review and meta-analysis of the evidence from developed countries. European respiratory review : an official journal of the European Respiratory Society, 31(166), 220105. https://doi.org/10.1183/16000617.0105-2022
- CDC.2023. RSV in Older Adults and Adults with Chronic Medical Conditions. Available from https://www.cdc.gov/rsv/older- adults/index.htmlCDC. Accessed June 2025
- Rastiti, Liza., Kristina, Susi Ari., Andayani, Tri Murti. 2023. Analisis Biaya Penyakit Pneumonia pada Pasien Dewasa di Rumah Sakit, Majalah Farmaseutik, 19(4).
- Cleveland Clinic. 2022. Shingles (Herpes Zoster) Symptoms & Treatment. Available from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11036-shingles. Accessed June 2025
- Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI. 2024. Jadwal Imunisasi Dewasa Rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI tahun 2024. Available from https://satgasimunisasipapdi.com/jadwal-imunisasi-dewasa/. Accessed June 2025
NP-ID-HZU-WCNT-250003 • AD: Jul 2025 • ED: Jul 2027